1. Model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat
penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu
sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model
secara cepat dan benar.
2 sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka.
3
sistem keputusan tertutup
menganggap
bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan.
Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
-
Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat
atau hasilnya masing-Masing.
-
Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternative
-
Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu,
misalnya laba, volume penjualan/kegunaan.
4 sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh
lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan
terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
-
Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
-
Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan
beberapa alternatif yang memuaskan.
-
Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat
aspirasinya.
Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan:
-
Untuk mengetaui apakah hubungan yang bersifat tunggal
dari unsure-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan
dipecahkan/diselesaikan.
-
Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan
signifikan diantara unsure-unsur itu.
-
Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan-hubungan antar variable.hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk
matematika.
-
Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan
keputusan.
6 Jenis-jenis pengambilan keputusan
Keputusan
terprogram
Keputusan terprogram adalah suatu berkaitan
dengan persoalan yang sudah diketahui
sebelumnya, keputusan ini menggunakan teknik dan standar tertentu dalam
menangani urusan rutin dan dapat diprogram secara otomatis. Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah.
Contoh: keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang, dan lain-lain.
Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah persoalan baru
(tidak diketahui sebelumnya), parameter rumit (tidak tersedia), mengandalkan
intuisi dan pengalaman, tidak melibatkan permasalahan rutin yang
memerlukan solusi secara rinci pada situasi yang ada.keputusan yang tidak
terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas.Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur
tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar.
Contoh : Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat
penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk
bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstruktur yang jarang
terjadi
perbedaan model kuantitatif dan model kualitatif
Model
kuantitatif adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam
serangkaian hubungan matematis yang pasti.ciri-ciri pokok model ini ditetapkan
secara lengkap melalui asumsi-asumsi dan kesimpulan berupa konsekuensi logis
dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau intuis mengenai proses
dunia nyata (praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahaannya
Model kualitatif adalah serangkaian asumsi yang
ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan
cirri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi
tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau
masalah yang pemecahannya dibuatkan model.